Hulk di Dunia Nyata

Aditya Aufar
4 min readJun 2, 2020

--

Jika mendengar Hulk pasti yang tergambar di benak kalian adalah sosok tinggi besar berotot berwarna hijau dan pemarah. Ya, Hulk memang paling tidak sepuluh tahun terakhir semakin dikenal. Hal ini tidak lepas dari kontribusinya melawan penjahat-penjahat membantu superhero lain dalam film Avengers. Walau awalnya Hulk terlihat sebagai tokoh antagonis karena menyebabkan kerusakan dimana-mana akibat kemarahannya yang tidak terkontrol, namun sering kali kemarahannya diluapkan untuk menghajar musuh-musuh.

Asal Usul

Secara singkat, Hulk muncul dari diri seorang Bruce Banner. Ia hanyalah ilmuwan culun dan kurus yang tidak kenal kekerasan. Penampilannya ini tak jarang jadi bahan celaan dan bully-an, padahal, jika marah atau stress sedikit saja, mahluk yang menyeramkan bisa muncul darinya. Ya, kemarahan atau tingkat stress bisa membuat Bruce menjelma dari ilmuwan culun nan lemah menjadi monster Hulk pemarah nan perkasa. Terlepas dari keuntungan kekuatan yang didapatkan Bruce saat menjadi Hulk, sejujurnya ilmuwan cungkring tersebut benci dan tidak mau berubah karena kemarahannya saat menjadi Hulk bisa saja tidak terkontrol dan merusak atau melukai sekitarnya. Hulk menjadi kepribadian Bruce yang lain. Sistem kepribadian ini seperti Jekyl dan Hyde yang mana satu baik dan tenang namun lainnya pemarah dan brutal.

Namun, karakter Bruce awalnya tidak seperti itu. Terciptanya kepribadian Hulk dikarenakan kecelakaan pada salah satu eksperimennya di laboratorium yang berkaitan dengan sinar gamma. Akibat dari kecelakaan itu, Bruce terpapar sinar gamma dengan dosis yang sangat tinggi. Setelah kejadian itu, singkat cerita, jika Bruce mengalami kemarahan atau stress pada tingkat tertentu, sel-sel yang terdampak sinar gamma seperti bermutasi dan menciptakan Hulk. Semenjak saat itu, Bruce harus mengontrol tingkat kemarahan dan stressnya agar dapat menahan Hulk keluar dari dirinya.

Sinar Gamma di Dunia Nyata

Sinar gamma adalah jenis radiasi elektromagnetik yang memang ada di dunia nyata. Jadi, apakah benar manusia bisa berubah menjadi mahluk lain ketika terpapar sinar ini?

Louis H. Gresh & Robert Weinberg memaparkan hal ini lewat bukunya The Science of Superheroes. Pada buku tersebut dijelaskan bahwa sinar gamma dipancarkan oleh substansi radioaktif seperti Cesium-137, Cobalt-60, dan Uranium-235. Bersamaan dengan sinar alfa dan beta, sinar gamma terpancar ketika ledakan nuklir berlangsung. Hal ini bertepatan dengan profesi Bruce sebagai ilmuwan nuklir pada komik perdana The Incredible Hulk. Pada komik tersebut saat kecelakaan sinar gamma terjadi, mesin pencacah Geiger berdetak-detak karena tingginya radioaktif yang diterima oleh Bruce. Ya, mesin Geiger tersebut membuat saksi pada kejadian tersebut Geger (ba dum tss).

Unit pengukuran yang dipakai untuk mengukur dosis radiasi adalah REM ( Roentgen Equivalent in Man). Satuan ukur ini mewakili jumlah radiasi yang akan menghasilkan jumlah kerusakan tertentu pada jaringan manusia. Radiasi gamma tidak menyebabkan transformasi dalam diri manusia. Melainkan menyebabkan luka bakar, kanker, bahkan kematian. Mesin pencacah Geiger yang berdetak-detak histeris paling tidak menandakan Bruce menerima dosis 1000 REM atau lebih. Dosis apapun yang melebihi 800 REM sangat mematikan dan korban akan meninggal kesakitan dalam sekian hari setelah terpapar. Gejala-gejala radiasi tinggi biasanya mual, muntah-muntah, sakit kepala, hilangnya sel darah putih, rambut rontok, kerusakan sel-sel syaraf, dan kerusakan sel-sel sistem pencernaan.

Jika analisa pada buku tersebut akurat, Bruce harusnya berubah menjadi mahluk yang kurus, pucat, dengan rambut rontok seperti karakter Gollum di film Lord of The Rings daripada mahluk kekar, besar, dan hijau seperti Hulk. Tapi ya, namanya juga komik.

Kekuatan Amarah

Terlepas dari ketidakakuratan asal usul Hulk dengan sinar gammanya, satu hal yang akurat dari kisahnya yaitu amarah bisa merusak segalanya. Sering kali amarah kita terluapkan tanpa kontrol dan dapat menghilangkan akal sehat. Sama halnya dengan Bruce, jika amarah sudah memuncak, kita pun bukan seperti diri kita lagi. Kadang kita seperti berubah menjadi orang lain dan meluapkan amarah dengan cara membabi buta.

Berbeda dengan Bruce yang pastinya dinilai semakin kuat ketika berhasil berubah menjadi Hulk, manusia dalam islam justru sebaliknya. Dalam islam, manusia yang berhasil menahan amarahlah yang benar-benar kuat, apalagi kemarahan tersebut terhadap hal-hal sepele dan di luar tingkat kewajaran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah s hallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب

“Orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertarungan. Orang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan diri ketika marah.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, jika bukan karena hal-hal seperti untuk membela diri, agama, kehormatan, harta, membela hak-hak yang umum dan menolong orang yang dizhalimi, sudah selayaknya kita sebagai manusia atau muslim yang baik meredam amarah kita. Hal ini dilakukan selain untuk kita sendiri, tapi juga untuk sekitar kita yang bisa terdampak akan kemarahan kita. Jika kita bisa melakukannya, kita bahkan menjadi mahluk yang bahkan lebih kuat dari Hulk.

Originally published at https://adityaaufar.com on June 2, 2020.

--

--